KK1 : BAHAYA
MENGKONSUMSI SAOS DARI JAJANAN MIE KERING
DAN
BAHAYA
PENGGUNAAN KERTAS KORAN SEBAGAI PEMBUNGKUS MAKANAN
Pada tanggal 28 september 2014
Linda Wulandari mengadakan observasi ke penjual jajanan ringan di sekolahan SDN
KEPADANGAN II TULANGAN, observasi dilakukan di rumah penjual untuk mengamati
dan melihat pembuatan jajanan tersebut. Setelah diamati ternyata bahan baku yang
digunakan tidak begitu banyak, namun bahan baku dari jajanan tersebut
mengandung banyak sekali bahan yang berbahaya bagi kesehatan tubuh.
Bahan baku pembuatan saos :
·
Saos botol atau saos sachet besar
·
Air
·
Cabai
·
Bawang merah
Dilihat dari bahan baku pembuataan saos tersebut dapat
dilihat bahwa saos tersebut bahaya untuk kesehatan. Ciri-ciri saos yang yang
higenis dan baik untuk tubuh adalah :
·
Terstandarisasi
Depkes dan BPOM
Pastikan terdapat logo
Departemen Kesehatan atau Badan Pengawas Obat dan Makanan pada kemasan saus
sambal yang akan Anda beli. Pastikan juga tercantum tanggal kadaluarsanya. Jika
tidak ada, berarti Anda wajib berhati-hati dan sebaiknya jangan membelinya.
·
Cek
Komposisinya
Baca di label kemasannya,
apakah menggunakan bahan yang umum atau asing. Jika produsen tidak mencantumkan
persentase dan takaran yang terkandung secara jelas, lebih baik anda memilih
merek lain yang mencantumkan komposisi lebih jelas.
·
Perhatikan
Warnanya
Saus sambal non higienis
biasanya berwarna lebih mencolok dari saus sambal higienis. Warna mencolok ini
didapat dari penggunaan pewarna makanan yang melebihi batas penggunaan sehat.
·
Perhatikan
Aromanya
Pada umumnya aroma saus
sambal higienis akan mengeluarkan aroma dari bahan baku pembuatannya, yakni
aroma cabe atau tomat. Sedangkan saus sambal non higienis mengeluarkan aroma
bahan kimia menyengat dan tidak mengeluarkan aroma cabe atau tomat.
·
Ukur
Kekentalannya
Saus sambal higienis biasanya
lebih cair dan rata. Sedangkan saus sambal non higiensi lebih kental dan
terdapat buih tepung.
Untuk bahaya dari saos tersebut jika dikonsumsi secara
terus-menerus dampaknya bagi kesehatan yaitu gejala awal biasanya akan sakit
perut, kemudian diare, dan untuk jangka panjangnya akan mengalami gangguan
ginjal dan kanker.
Sedangkan bahan baku yang lain adalah kulit pangsit dan
minyak untuk menggoreng. Untuk pembuatan jajanan tersebut juga sangat mudah
yaitu kulit pangsit dimasukkan kedalam mesin pemotong mie dan kemudian potongan
tersebut digoreng sampai kering. Setelah dirasa kering mie ditiriskan, dan mie
kering dikemas dengan bungkus koran bekas.
Setelah melihat cara pembuatan dan pengemasannya, Linda
Wulandari melakukan penelusuran tentang bahaya lain dari jajanan ini. Dan
ditemukan bahwa bungkus yang dipakai untuk wadah dari jajanan tersebut juga
berbahaya bagi kesehatan. Sebab, logam berat berbahaya, seperti timbal, pada
kertas akan berpindah ke makanan akibat adanya suhu tinggi pada makanan yang
baru saja dimasak.
Di dalam tubuh manusia, timbal masuk melalui saluran
pernapasan atau pencernaan menuju sistem peredaran darah, kemudian menyebar ke
berbagai jaringan lainnya, seperti ginjal, hati, otak, saraf, dan tulang.
Keracunan timbal pada orang dewasa ditandai dengan gejala pucat, sakit, dan
lumpuh. Keracunan yang terjadi pun bisa bersifat kronis dan akut.
Menggunakan Kertas Koran Bekas sebagai bungkus makanan
sangat berbahaya. Penggunaan kertas yang telah diputihkan dan sering kali
digunakan sebagai pembungkus teh celup juga berbahaya bagi tubuh. Sebab, pada
kertas ini, sudah ditambahkan bahan pemutih (chlorine); suatu unsur yang
dapat menimbulkan kanker.
Bila terkena suhu tinggi, kertas tersebut akan menghasilkan
dioksin; suatu senyawa racun yang berbahaya bagi kesehatan. Pada tahun 1998,
WHO menetapkan ambang batas aman konsumsi dioksin, yaitu 1-4 pikogram
(sepertriliun gram) dioksin per kilogram berat badan.
Dalam jumlah besar, dioksin akan bersifat karsi-nogenik
(menyebabkan kanker). Konsentrasi lebih tinggi lagi akan mengakibatkan penyakit
kulit chlo-racne (jerawat yang parah disertai dengan erupsi kulit dan
kista). Selain itu, dioksin juga akan menyebabkan penurunan hormon reproduksi
laki-laki hingga 50%, serta terjadinya kanker prostat dan kanker testis.
Sementara itu, pada wanita, dioksin mengakibatkan terjadinya kanker payudara
dan endometriosis, yakni jaringan selaput lendir rahim yang masih berfungsi
ternyata tumbuh di luar rongga rahim.
Pembungkus kertas koran tersebut sama halnya dengan plastik.
Monomer atau komponen pembuat plastik bisa berpindah juga ke makanan karena
kontak dengan suhu yang tinggi. Nah, untuk menyiasatinya, siapkan tempat
makanan yang memang aman {food grade). Maka dari itu hindarilah
Menggunakan Kertas Koran Bekas sebagai bungkus makanan sangat berbahaya
bagi kesehatan.
Sekian hasil observasi yang
kami lakukan…. Kecermatan Anda dalam memilih makanan adalah jaminan kesehatan
Anda dan keluarga di masa yang akan datang. So, berhati-hatilah dalam memilih
makanan dan kemasannya.
0 komentar
Posting Komentar